Selasa, 27 Agustus 2013

cerpen kurnia



Sahabat jadi cinta
aku udah gak bisa ngelanjutin hubungan kita lagi ra, aku mau kita putus, ku harap kamu bisa nerima keputusan aku ini,
     Itu sms terakhir yang Dion kirim untukku, aku tak mengerti apa salahku padanya, sehingga dia tiba-tiba memutuskan hubungan yang sudah kami jalin selama 2 minggu ini.
     Rasanya aku sudah memberikan semua perhatian dan rasa sayang ku untuknya, bahkan selama aku pacaran dengannya tak sedikit pun aku punya waktu untuk teman-temanku, bahkan untuk sekedar bercanda dengan  Raka pun aku tak pernah lagi.Padahal Raka adalah sahabat yang sudah ku kenal selama 5 tahun ini.Hanya Raka lah yang selalu menghiburku disaat ku bersedih karena patah hati.
Kok nangis, patah hati ra ? tanya Raka
Iya ka, Dion mutusin aku semalem….
Kok bisa ?
Aku juga gak tau, tiba-tiba dia minta putus ‘’ jawabku sambil terus menangis
Kan udah ku bilang, kamu jangan pacaran ama dia, salah kamu sendiri yang mau-mau nya nerima cinta dia
     Sontak aku kaget mendengar kata-kata Raka yang ketus, seolah-olah dia tak memperdulikan bagaimana perasaanku yang hancur karena diputusi Dion.
     Mungkin Raka masih marah denganku, karena selama aku pacaran dengan Dion, aku tak pernah punya waktu untuknya.
     Aku hanya bisa menangis, karena hatiku benar-benar hancur saat ini, bukan karena diputusi Dion, namun karena Raka tak peduli lagi denganku.
     Sebenarnya, menurut ku wajar saja aku menangisi Dion, karena Dion adalah pacar pertamaku sekaligus orang pertama yang membuatku merasakan patah hati yang begitu sakit.
     Saat ku melamun, tiba-tiba anak-anak berlari menuju lapangan belakang sekolah.Aku bingung apa yang sedang terjadi.Aku mencoba mencari Raka untuk bertanya, tetapi ternyata Raka sudah tidak ada lagi disampingku.Mungkin dia pergi saat aku melamun tadi.Karena penasaran aku pun ikut berlari kebelakang sekolah.
     Sesampai disana, ternyata ku dengar ada dua orang cowok yang sedang berkelahi, aku belum tau mereka siapa.Aku pun menerobos masuk diantara kerumunan anak-anak yang sedang asyik menonton.Aku terkejut, ternyata Raka dan Dion yang sedang berkelahi.Aku langsung menghampiri Raka.
Ka, BERHENTI…!!!
     Raka yang melihatku, langsung menyuruhku pergi.
Ra, ngapain kamu disini, pergi sana nanti kamu kena pukul!!
Gak..aku gak mau pergi sebelum kamu berhenti berkelahi ama Dion,
Ngapain sih kamu nyuruh-nyuruh aku berhenti, aku masih belum puas untuk ngasih pelajaran ama ni anak kurang ajar, mending kamu pergi, sebelum aku marah…CEPAT PERGI!!! bentak Raka
     Aku tak bisa berbicara lagi, aku langsung pergi meninggalkan mereka.Hatiku sakit dibentak Raka didepan banyak orang.
Raka jahat, kejam, dia tega…gumamku dalam hati.
     Aku pergi ke taman sekolah dan menangis disana, aku merasa tak  ada lagi yang menyayangiku.Raka yang selama ini selalu ada untukku pun kini tak lagi memperdulikanku.
     Tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dan memberikanku selembar sapu tangan.Aku berbalik kebelakang, dan ku lihat Raka sedang berdiri dibelakangku.Dia duduk disebelahku dan menghapus air mataku dengan sapu tangannya.
Kok masih nangis?
Kamu jahat, kamu gak peduli lagi sama aku ka….
Siapa bilang??
Tadi buktinya kamu bentak-bentak aku didepan banyak orang.
Oh itu, aku gak bermaksud gitu ra, maaf’in aku ya udah buat kamu nangis gini..aku cuma gak mau kalo kamu sampai kena pukul, kamu jangan nangis lagi ya…’’jawab Raka dengan lembut sambil membelai rambutku
Lagian ngapain sih kamu pakai acara berkelahi segala ama Dion, ka??
Emm…gak papa kok, cuma iseng aja….jawab Raka seadanya..
Iseng?? Aneh banget….
Ya udah deh lupa’in aja ra,,, yang penting sekarang, aku mau kamu berhenti nangis nya, udah SMA masa sih masih cengeng,,
Biar’in,, weeeeeeee
Dasar anak kecil…….kata Raka sambil mengusap kepalaku dengan lembut..
     Aku senang karena Raka masih peduli denganku, tapi aku masih penasaran kenapa tadi dia dan Dion berkelahi, sebenarnya apa masalahnya.Hmm…ya sudah lah, mungkin belum saatnya Raka cerita ke aku.
Ra, pulang sekolah temenin aku ke gramed donk,,,
Ngapain??
Ya mau beli buku lah,, masa mau jualan….
Heheh,, kamu ada-ada aja ka, masa mau jualan….wkwkw
Gitu donk ketawa ,, kan kalo kamu ketawa keliatan cantiknya…
Ihhh..gombal kamu ka,,,
Beneran, suer deh….
Heheh….aku hanya tersenyum mendengar kata-kata Raka..
     Sepulang sekolah, aku menemani Raka ke gramed, katanya dia ingin mencari beberapa buku tentang soal-soal kimia.Raka memang pandai dalam bidang yang satu ini, hampir setiap lomba kimia dia menangkan.Bukan hanya itu, selain pandai dia juga adalah kapten basket disekolah.Banyak sekali cewek-cewek disekolah yang mendekatinya, tapi sampai sekarang tak ada satu pun yang dia terima menjadi pacarnya.
     Aku bingung kenapa Raka belum juga mencari pacar, sebenarnya sangat mudah untuknya mendapatkan pacar.Dia juga gak pernah cerita ke aku tentang cewek yang dia suka.Padahal aku selalu cerita kepadanya kalo aku lagi jatuh cinta sama cowok.Bahkan saat aku pacaran ama Dion pun, Raka lah orang pertama yang mengetahuinya.Namun, saat ku bercerita banyak hal tentang Dion, Raka hanya mendengarkannya dengan cuek.Seolah-olah dia tak setuju bila aku pacaran ama Dion.
Raka tiba-tiba membangunkanku dari lamunan….
Hey…ngelamun ya ra…..?? Raka menepuk pundakku..
Enggak kok,,,, udah belum bukunya??
Udah, yuk kita pulang……
Iya ..ayo…
     Setelah mengantarkan ku pulang, Raka pun pamit.Aku langsung masuk ke kamarku.Namun, tak lama kemudian aku merasakan sakit diperutku, sepertinya magh ku mulai kambuh lagi, kepalaku pusing dan aku jatuh pingsan.Bi Inah yang melihatku pingsan, dia langsung menelpon Raka.Dalam hitungan menit Raka sudah ada dirumahku, dia membawaku ke rumah sakit.
     Selama aku pingsan, dia tak henti-hentinya mengkhawatirkanku.Dengan setia dia menjaga dan menemaniku.Tak lama aku pun sadar dan ku lihat Raka ada disampingku dengan wajah yang cemas.
Ka, aku ada dimana?
Kamu ada dirumah sakit, masih sakit gak perutnya?? Kamu mau makan apa, ntar aku beli’in,, kamu bilang aku harus ngapain biar kamu gak sakit lagi ra???
Cuma sakit dikit aja ka,, aku gak papa kok…kamu tenang aja
Aku gak bisa tenang kalo menyangkut urusan dengan kesehatan kamu ra, aku gak mau sampai kamu kenapa-napa…
     Raka memang sangat mengkhawatirkanku, setiap magh ku kambuh dia pasti selalu cemas.Bahkan saat aku kecelakaan dulu, dia menangis tanpa henti semalaman, dia tidak tidur karena menungguiku yang lemah tak berdaya.
Ka, aku mau pulang, aku gak betah dirumah sakit…
Tapi kamu masih sakit Dira……
Pokoknya aku mau pulang…..ini kan malam minggu..aku mau jalan-jalan ka…
Ya udah kita jalan-jalan, tapi cuma sebentar aja ya…
     Raka membawaku keluar dari rumah sakit dan mengajakku jalan-jalan.Kami mengelilingi kota dengan sepeda motornya.Namun, rintik hujan mulai turun, Raka pun mencari tempat berteduh.
     Akhirnya kami berteduh dibawah pohon.Aku yang saat itu tidak memakai jaket, merasakan sangat kedinginan.Raka yang melihatku kedinginan, melepas jaketnya dan memakaikannya dibadanku.
Ini pakai, aku gak mau kamu kedinginan….
Makasih ka,
Iya….
Ka, boleh tanya gak?
Boleh..apa??
Kamu pernah gak suka ama cewek?
Pernah….
Siapa ka??? Kok gak pernah cerita?
Gak penting juga aku bilang siapa dia, toh cewek itu gak pernah sadar kalo aku sayang banget ama dia,
Kok bisa gak sadar??? Mungkin kamu aja yang gak pernah ngomong…..
Harusnya dia juga bisa sadar donk dari semua perhatian yang selama ini aku berikan untuk dia, cinta itu gak butuh kata-kata ra, cuma perlu pembuktian…
Tapi kalo kamu gak ngomong, mana mungkin cewek itu bisa tau gimana perasaan kamu ke dia ka,,
Biar waktu aja deh yang jawab semuanya, aku hanya bisa berharap suatu saat nanti cewek itu bisa ngerasa’in besarnya rasa sayang aku buat dia dan betapa sakitnya hati aku liat dia ama cowok lain.
Cowok lain?? Emang dia udah punya pacar ?
Mungkin…
Kok mungkin???
Ya udah deh, jangan bahas itu lagi, mending kita pulang…hujan nya udah reda juga nih
Kami pun pulang, sampai dirumah aku langsung istirahat dan tidur.Sebelum aku tidur, Raka dengan setia menemaniku hingga aku terlelap.Saat aku tidur, aku setengah sadar merasa Raka mencium keningku.Namun ku pikir itu hanya lah mimpiku saja.
Keesokan harinya, aku terkejut karena mendapat kabar dari mama Raka kalau Raka kecelakaan sehabis dia mengantarkan ku pulang malam tadi.Aku bergegas pergi menuju rumah Raka.Sebelum kerumah Raka, aku terlebih dahulu membeli buah anggur kesukaannya.
Sampai dirumah Raka, mama Raka menyuruhku masuk kekamar Raka.Dia terlihat lemah dan pucat.
Ka, kamu kok bisa seperti ini?? Kamu gak papa kan??? Ada yang sakit gak?
Udah ra, aku gak papa kok….emm aku belum minum obat, kamu bisa ambilin obat aku gak diatas meja itu!
Raka menunjuk meja belajarnya, aku mengambilkannya obat.Dibawah bungkusan obatnya, ku lihat buku berwarna biru.Nampaknya itu adalah buku harian Raka.Karena penasaran aku pun membukanya.Betapa terkejutnya aku, ternyata buku itu dipenuhi oleh foto-fotoku dan didalam buku itu juga Raka mengatakan kalau dia mencintaiku.Aku langsung menanyakan hal itu kepadanya.
Ka, siapa cewek yang kamu suka ?
Hah? Maksud kamu apa ra?
Tadi malam kamu bilang kamu suka ama cewek kan, aku mau tau cewek itu siapa ka?
Gak penting juga ra, udah mana obat aku ! dia meminta obatnya..seperti mengalihkan pembicaraan.
Kamu jujur ama aku ka, apa maksud semua ini ?? aku menunjukkan buku hariannya kepada nya…
Kamu buka buku harian aku ra?
Iya, maaf..tapi kalau aku gak buka, mungkin aku gak pernah tau apa isinya..sekarang bilang apa maksud semua itu ka? Kenapa ada foto-foto aku dan kenapa dibuku itu kamu tulis kalo kamu cinta ama aku?? Apa maksudnya??
Maaf’in aku ra, selama ini aku mendam perasaan itu semua, aku gak berani bilang ama kamu kalo aku sayang ama kamu, aku takut kamu bakal marah dan pergi ninggalin aku..
Jadi selama ini kamu suka sama aku ka?
Iya ra, aku suka ama kamu sejak dulu…sejak kita masih SMP,, aku emang pengecut karena gak pernah jujur ama kamu, aku emang bodoh, tapi saat aku mau jujur, ternyata kamu udah duluan cerita tentang Dion, hati aku sakit ra denger kamu ngomong kalo kamu cinta ama Dion.Dan saat kamu bilang kalo kamu udah jadian ama dia, aku sangat terpuruk ra.Setelah kamu pacaran ama dia kamu gak pernah lagi ada waktu untukku.Kamu mulai menjauh ra, aku kangen sama kamu.
Tapi, kenapa harus aku ka cewek yang kamu suka?? Kenapa bukan yang lain..kita kan sahabat ka…
Iya aku tau, tapi aku juga gak bisa bohongin perasaan aku..aku cinta sama kamu..
Tapi kamu juga harus tau, sekarang aku sangat kecewa ama kamu, selama ini kamu gak pernah jujur itu sama aja kamu udah gak anggap aku lagi ka…
     Aku pergi meninggalkan Raka, tapi dengan cepat dia menggapai tanganku dan menarik badanku, sehingga aku terjatuh ditubuhnya.Dia dengan sigap memelukku erat dan berkata kalau dia sangat mencintaiku.Aku yang terjatuh dalam pelukannya, hanya bisa diam dan menangis, sesungguhnya aku juga merasa kalo aku mencintainya karena semua perhatian yang selama ini dia berikan kepadaku.
Ra, aku sayang sama kamu..tolong jangan tinggal’in aku,,,,,
Tapi kamu udah buat aku kecewa ka,
Pliiis maaf’in aku ra, aku bener-bener sayang ama kamu…
Ka, sebenarnya aku juga sayang ama kamu…
Serius ra??? Aku sangat bahagia mendengarnya....jadi kamu mau nerima aku ra?? Kamu mau jadi pacar aku???
Iya aku mau, tapi kamu harus janji satu hal untukku..
Apa itu ra?
Aku mau kamu selalu jujur ama aku dan aku mau kamu cepat sembuh ka,,,, aku gak mau liat kamu sakit,
Pasti ra, aku bakal cepat sembuh untuk kamu….
Iya, jadi pelukannya udah bisa dilepas donk sekarang?
Gak….aku gak mau berhenti meluk kamu,,,
Terus?? Mau meluk aku sampai kapan??
Selama nya,,,, aku takut kalo aku lepas kamu bakal pergi lagi…
Tenang aja ka, aku gak pergi kok, aku akan tetap disini untuk menemani kamu….sama seperti kamu menemani aku saat aku sakit,,,
Bener kan? Janji??
Iya janji sayang…..
Ya udah aku lepas’in….makasih ya udah mau janji ama aku sayang…
Raka melepaskan pelukannya dan menggenggam tanganku dengan erat.
Aku menemaninya seharian, aku tak tega melihatnya sakit seperti ini, aku sudah membujuknya untuk mau dibawa kerumah sakit, tapi dia selalu menolak.Akhirnya aku membiarkannya tetap dirumah.
Dira….panggil Raka dengan lembut..
Iya…ada apa?
Aku sayaaaaaaaaaaanggg banget sama kamu…
Iya..aku juga ka..
Makasih ya sayang,,, aku boleh gak meluk kamu sekali lagi…
Iya boleh kok..
     Raka memelukku dengan erat, aku merasa damai dalam pelukannya.Mungkin hanya Raka yang bisa membuatku merasa tenang.Namun, mengapa baru sekarang aku sadar kalo selama ini cewek yang disuka’i Raka adalah aku.Dan kenapa baru sekarang juga aku menyadari kalo aku juga mencintai Raka.
Mungkin ini semua adalah jalan TUHAN.Terima kasih TUHAN telah kau berikan aku seorang malaikat penjaga yang selalu ada untuk menemaniku.Aku sekarang mengerti akan janjimu, setiap rencana yang kau berikan untukku adalah yang terbaik dan kini adalah saat yang kau janjikan itu.Aku bahagia engkau menitipkan Raka untukku.
bagi yang udah baca, tolong kasih komentarnya, , jangan lupa ya!!! :-)