Senin, 27 Januari 2014

hanya cerita



Assalamualaikum wr. wb. 
cerita ini hanyalah fiktif, tetapi apabila ada yang menganggap ini sebuah realita atau fakta saya minta maaf karena telah mempublikasikan kepada publik.

Perbedaan status antara kita

   Tett...tereett...bunyi bel menandakan ujian dimulai, sekumpulan mahasiswa yang tadinya masih belajar dipojok maupun disamping tangga sembari menunggu bel berbunyi akhirnya bergegas bersiap untuk memasuki ruangan dan berharap pengawas hari ini tidak segalak hari kemarin.
   Duduk disesuaikan menurut absen, seperti biasa sebelum ujian dimulai harus diawali dengan doa terlebih dahulu.

   Selamat pagi, maaf saya terlambat ‘’kata salah satu pengawas yang baru datang.’’ Iya gk papa kok pak ‘’kata yuna dalam hati.’’ Yuna tersenyum sambil terus memandang sosok pengawas yang baru akan menuju kursi mahasiswa satu persatu untuk meminta absensi.
   Selama ujian berlangsung, Yuna tak henti-hentinya memandang wajah Pak Feri, yaa itu nama pengawas yang telat tadi dan yang sudah sejak lama Yuna kagumi, hehe
   Ya waktu ujian sisa 5 menit lagi, harap memeriksa nama dan NIM sebelum meninggalkan ruangan. Aduhhhduuhhh gimana ni, mana masih banyak lagi yang belum aku jawab, ‘’yuna bergumam sendiri, karena memang dari tadi yang dia lakukan hanya memandang wajah pak Feri itu sebabnya dia tidak konsen mengerjakan soal ujian.
   Uppppssss, terlepas dari cerita diatas dan sebelum aku lanjutkan mari kita perkenalkan diri terlebih dahulu.
   Haaiiii namaku Yuna, usiaku 18 tahun dan sekarang aku seorang mahasiswi salah satu universitas ternama dimalang. Status jomblo alias masi sendiri dan mencari yang cocok, bukan berarti nggak laku ya.
   Kampusku sih biasa aja, tapi dosennya itu yang nggak biasa, namanya pak Feri dia dosen salah satu mata kuliahku, orangnya si baik, pintar dan tidak sediit lohh yang bilang kalau dia itu ganteng. Dia memang ganteng dan kharisma nya itu yang membuat aku suka atau boleh dibilang jatuh cinta sama dosenku yang satu ini, wkwkkk.
   Kembali keujian....dengan wajah yang gundah gulana aku mengumpulkan lembar jawabanku, nggak tau jawabannya benar apa salah, aku silang sesuka hati aja tadi,, aarghh lupakan ujian. Teman-temanku sudah pada menuruni tangga dan pulang, tapi aku dan Riani masih berdiri didepan ruangan untuk menunggu pak Feri mengunci ruangan dan berjalan dibelakangnya, hehe.
   Yun..yuna...itu pak Feri sudah mau turun ayo kita beraksi, ‘’kata Riani’’. Sippsipp ri, ayo, lanjut Yuna.
Mereka bergegas berjalan dibelakang pak Feri dengan lambat dan sambil senyam senyum gak jelas, (dasar gaje ni anak, hahaa). Ternyata tanpa diduga pak Feri merasakan bau pengikut dibelakangnya dia berbalik dan bertanya ‘’gimana ujiannya tadi? Gampang kan?’’. Iyaa pak lumayan tapi ada juga yang susah, jawab Yuna dengan gugup. Riani hanya menganggukkan saja.
   Mungkin aku benar-benar menyukai pak Feri, entah mengapa saat dia bertanya tadi hatiku dagdigdugdeerr mau copot rasanya jantungku. Tapi mungkin dia gak pernah sadar dan gak pernah mau mengerti dengan perasaan ini.
   Aku tau kalo aku hanya mahasiswi dan dia adalah dosen, tapi apakah salah jika aku menyukainya dan berharap suatu saat nanti dia bakalan membalas cintaku. Salah ?? dosa?Nggak kan?? Sahsah aja gitu.
   Masa bodo kata orang apa, dia sudah punya pacar atau apa emang aku peduli, yang penting belum ada cincin pernikahan dijari manisnya. Hhe.
   Aku sama riani menyukai pak Feri, dan buat aku sendiri aku juga lupa mengapa rasa suka ini ada dan mulai kapan tumbuh dihatiku., tapi yang aku tau rasa ini bukan rasa biasa dan sepertinya aku sungguhan suka sama dosenku sendiri.
   Apakah perbedaan status dapat menjadi penghalang antara aku dan dia? Apakah aku harus mengubur dalam-dalam rasa sukaku ini? Arghhh aku bingung dan galau memikirkan semua itu. Karena, setauku dan menurut status fb sama twitter yang pernah aku baca mengatakan bahwa cinta itu tidak memandang usia, latar belakang maupun status, jadi nggak salah dong aku menyukai dia. Kalo kamu bilang salah berarti ketauan kamu nggak punya fb apalagi twitter...ckckk.
   Mungkin cukup sampai disini cerita ini mau aku sudahi, bingung mau berkucau tentang apa lagi. Ya sudah wassalamualaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar